Tenaga yang Sesuai dan Berkelanjutan untuk Timor Lorosa’e

Phillip Calais, Pusat Teknologi Lingkungan Hidup, Universitas Murdoch, Perth, Australia Barat

 

Tenaga adalah darah hidup masyarakat dan seperti darah, biasanya tidak dihargai sampai tidak ada cukup banyak untuk mempertahankan standar hidup yang kita inginkan.

 

Walaupun begitu, tidak sama dengan darah, terdapat banyak jenis sumber tenaga, yang masing-masing mempunyai keuntungan dan kerugiannya sendiri. Sedangkan minyak, gas dan batu bara mempunyai keuntungan sendiri seperti mudah didapat, ongkosnya rendah dan penggunaan yang fleksibel dan luas. Akan tetapi bahan-bahan bakar ini juga mempunyai beberapa sifat yang buruk. Sifat-sifat tersebut termasuk kesulitan, ongkos dan sumber daya yang besar sekali yang diperlukan untuk pencarian, ekstraksi/penarikan bahan-bahan tersebut, dan proses pengolahannya. Sehingga proses-proses tersebut merupakan ajang lembaga-lembaga multi-nasional besar. Bahkan, sumber daya minyak, gas dan batu bara terbatas, dan penggunaan bahan bakar dari bumi ini berdampak terhadap lingkungan bumi, baik pada skala lokal disebabkan karena kegiatan pertambangan, tumpahan dan pengeluaran sisa gas yang kotor, maupun di skala global yang termasuk masalah-masalah seperti perubahan iklim.

 

Tidak bisa diragukan, eksplorasi dan ekstraksi minyak dan gas dari Laut Timor akan membantu Timor Lorosa’e mendapatkan kemerdekaan finansial serta politik. Tetapi, di beberapa dareah di Timor Lorosa’e yang lebih terpencil dan sebenarnya di seluruh Timor Lorosa’e, dimana pengangkutan bahan bakar menjadi masalah, seharusnya tujuannya menjadi pembangunan yang menciptakan tenaga yang tidak merusak lingkungan hidup dan yang bersifat berkelanjutan.

 

Sebagai bagian dari solusi terhadap keperluan tenaga Timor Lorosa’e, tenaga yang dapat diperbarui memainkan peran yang penting sekali, bersama dengan kebijakan tenaga yang terpadu. Selain memberi masyarakat Timor Lorosa’e bentuk tenaga yang berkelanjutan dan tidak merusak lingkungan hidup, penggunaan tenaga dari matahari, angin dan air pada skala kecil bisa juga mempromosikan kemandirian pribadi dalam suatu lingkungan demokratis.

 

Sebagai contoh penggunaan tenaga yang dapat diperbarui dan cocok adalah penggunaan “sistem rumah yang memakai tenaga matahari”. Sistem “matahari” tersebut kecil dan agak murah, yang biasanya terdiri dari satu atau dua modul fotovoltaik, (panel matahari/solar), bersama dengan aki yang berputaran dalam dan alat kontrol berkekuatan aki, dan juga mungkin sebuah alat yang mengubah listrik DC yang bertegangan rendah menjadi listrik AC yang bertegangan tinggi. Sistem seperti itu bisa dimasukkan secara cepat dan murah ke dalam desa pegunungan yang terpencil dan akan memberi cukup banyak tenaga untuk menghidupkan lampu, radio dan beberapa alat kecil untuk satu keluarga kecil.

 

Sistem yang lebih besar dapat memberi cukup banyak tenaga untuk menjalankan alat listrik yang lebih besar seperti kulkas dan komputer, dan karenanya sangat bernilai untuk klinik medis, sekolah dan perkantoran kecil.

 

Untuk hal yang lebih besar lagi, sistem yang bisa dipasang, mungkin bersama dengan generator solar atau turbin angin dapat memberi cukup banyak listrik untuk memberi tenaga kepada sebuah desa.

 

Matahari juga dapat digunakan untuk memberi air panas dengan penggunaan alat pemanas air yang bertenaga surya. Alat ini cukup mudah dan murah untuk dibuat di tempat dan juga efektif.

 

Oleh karena saya baru tiba di Timor Lorosa’e, saya kurang tahu apabila tenaga angin merupakan suatu kemungkinan di sini, karena banyak tempat yang iklimnya tropis biasanya cuacanya tenang, tetapi kadang-kadang terjadi angin siklon yang keras. Baik iklim yang tenang maupun angin siklon yang keras bukanlah suatu keadaan ideal untuk sistem tenaga angin. Bagaimanapun begitu, kemungkinan pelaksanaan sistem tenaga angin merupakan suatu hal yang perlu diteliti dan mungkin Timor Lorosa’e memang merupakan tempat yang cocok untuk tenaga angin.

 

Air yang mengalir merupakan kemungkinan lain lagi dengan banyaknya sungai dan mata air di pegunungan di Timor Lorosa’e yang memberi kesempatan bagus sekali untuk menghasilkan tenaga listrik dari sumber tersebut. Sekali lagi, sistem-sistem besar, sedang dan kecil bisa dibangun, mungkin di daerah terpencil, untuk menghasilkan tenaga listrik untuk pelayanan dasar.

 

Tenaga pasang surut mungkin juga merupakan sebuah kesempatan di kawasan perairan laut. Dalam beberapa tahun terakhir ada kemajuan cepat dalam bidang penghasilan tenaga listrik ini. Di barat-laut Australia Barat, sebuah pabrik penghasilan tenaga pasang-surut yang ukurannya sedang, akan dibangun, yang akan menghasilkan listrik untuk kota-kota tropis yang terpencil.

 

Sebuah jenis tenaga yang bisa diperbarui lain adalah ‘biomass’, dengan memakai tumbuhan dan produk dari tumbuhan sebagai sumber tenaga. “Biomass’ biasanya dibuat dengan mengumpulkan dan membakar kayu, tetapi ada banyak kegunaan lain untuk‘biomass’.

 

Satu di antaranya yang mungkin cocok untuk digunakan di Timor Lorosa’e adalah penggunaan minyak tanaman, seperti minyak kelapa dan minyak kelapa sawit, yang cocok untuk diproduksi di sini. Beberapa minyak dari tumbuhan, seperti kelapa, bisa digunakan sebagai pengganti solar dan dapat digunakan dalam kendaraan, untuk lampu dan untuk menghasilkan tenaga listrik. Baru-baru ini saya diberitahu bahwa sudah selama lebih dari seratus tahun sebuah rumah mercu suar di pantai barat daya di Australia Barat dijalankan dengan memakai minyak kelapa dan minyak palma.

 

Solar bio, Biodiesel, sebuah solar yang sintetik dibuat dari minyak sayur, sudah tersedia di banyak negara Eropa dan apabila saya sudah kembali ke Australia saya ingin menjalankan mobil baru saya dengan biodiesel buatan sendiri.

 

Biomass merupakan sumber tenaga yang mempunyai berbagai kegunaan dan bentuk, dan juga bisa digunakan dalam tungku pembakaran untuk menghasilkan panasnya yang kemudian digunakan untuk menghasilkan tenaga listrik. Dalam banyak bagian Australia timur-laut, pembuangan dari tebu digunakan sebagai salah satu sumber daya tenaga utama.

 

Sama dengan semua teknologi, selalu ada masalah dan faktor-faktor lain yang harus dipertimbangkan bila digunakan. Tidak ada teknologi yang baik saja atau tidak baik saja, dan bahkan penggunaan tenaga yang dapat diperbarui mungkin ada dampak terhadap masyarakat dan lingkungan hidup. Banyak daerah hutan ditebangkan pohon-pohonnya untuk kayu bakar, dan banyak masyarakat adat, sistem sejarah dan sistem ekologi musnah disebabkan oleh penempatan bendungan-bendungan yang tidak bijaksana atau tidak dipertimbangkan terlebih dahulu.

 

Sebuah sumber tenaga yang dapat diperbarui hanya dapat diperbarui dan bersifat berkelanjutan apabila diperkenankan begitu.

 

Karena terbatasnya waktu, saya tidak bisa memperinci teknologi-teknologi tersebut, jadi saya akan selesaikan dulu, dan mengatakan bahwa teknologi-teknologi berkelanjutan ini hanya dapat diciptakan dan digunakan apabila ada kelompok orang yang berpikiran terbuka dan yang berkeinginan meninjau masalah-masalah tersebut dan mengembangkan ide-ide yang dipadukan menjadi kebijakan yang praktis dan dapat dimengerti, dan dapat maju.

 

Saya ingin menyatakan bahwa semua ini sudah terjadi di Australia, tetapi hal ini tidak benar. Saya mohon orang Timor Lorosae supaya memeriksa kebijakan-kebijakan tetangganya supaya mampu menghindari dari kesalahan-kesalahan di sana, tetapi juga supaya bisa menarik komponen-komponen yang berguna dari kebijakan-kebijakan tersebut agar dapat mengembangkan sebuah masyarakat yang demokratis dan bersifat berkelanjutan.

 

Sudah lama orang Timor Lorosae berjuang untuk kemerdekaan politik. Biarkan kita juga berjuang untuk kemerdekaan Timor Lorosae dalam kepentingan seperti tenaga, makanan, air, perumahan dan semua keperluan-keperluan lain.